Saat itu ditemukan adanya tetesan darah yang mengarah keluar pondok.
Ketika ditelusuri, tetesan darah itu berhenti di dekat pintu empat yang berjarak 10 hingga 15 meter dari pondok tempat mayat Sanuddin ditemukan.
“Dan juga ditemukan sebuah parang yang berlumuran darah di situ,” tambahnya.
Setelah menemukan parang kedua, polisi masih terus melakukan olah TKP.
Hingga polisi mendapat keterangan satu saksi yang melihat Sulaeman keluar dari pondok Sanuddin pada hari kejadiannya.
“Saksi itu melihat yang bersangkutan (Sulaeman) dengan ciri mengenakan pakaian hitam dan celana pendek warna meraha,” imbuhnya.
Berbekal informasi warga, polisi dengan cepat menyebar informasi untuk memburu keberadaan Sulaeman.
Dua hari berselang, tepat pada Rabu (28/2/2024) sekitar pukul 09.00 Wita pagi tadi keberadaan Sulaeman akhirnya ditemukan.