Namun Sulaeman ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Penemuan ini pertama kali disampaikan oleh nelayan setempat yang mendapati mayat Sulaeman dipenuhi luka dan mengambang di perairan Sungai Mahakam, tepatnya di dekat sebuah pulau.
“Informasi itu segera kami tindaklanjuti dengan ke TKP penemuan dan didapati mayat tersebut memiliki ciri pakaian identik dengan orang yang kita cari. Ditemukannya di sekitar Pulau Batok dengan jarak sekitar 3 sampai 5 kilometer dari TKP pertama,” urainya.
Dengan ditemukannya kedua mayat penjaga empang tersebut, kini yang tersisa tinggal tugas berat polisi untuk mengungkap motif pasti dari duel maut tersebut.
Selain lokasi yang jauh dari perkampungan, minimnya saksi saat duel maut terjadi juga membuat polisi semakin kewalahan untuk mengungkap motif.
Kendati demikian, AKP Wira menegaskan saat ini pihaknya lebih dulu berfokus memastikan bahwa Sulaeman dan Sanuddin adalah korban dari duel maut.
Caranya dengan menunggu hasil visum medis, dan mencari kecocokan sampel darah kedua mayat dari dua parang yang ditemukan petugas.
“Sekarang kita masih menunggu hasil visum. Kita juga masih menunggu kecocokan sampel darah yang ada di parang dengan kedua mayat,” pungkasnya. (tim redaksi)