Ia ingin kegiatan ini menjadi perhatian lebih untuk menjaga stabilitas harga pangan.
Jikapun memerlukan intervensi yang menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), pihaknya akan mengakomodir melalui Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk mengendalikan inflasi.
“Maka Pemkot perlu mengkaji lebih apa yang menyebabkan angka inflasi di Kota Samarinda tinggi,” ujarnya.
Tidak hanya itu, ia juga menyarankan kepada pemerintah untuk menggunakan metode urban farming, di mana hal tersebut merupakan bentuk kegiatan komersial dan non komersial terkait dengan produksi, distribusi, hingga konsumsi bahan pangan dari hasil pertanian.
“Pemkot dapat melakukan sosialisasi terkait pengaplikasian metode urban farming, contohnya menanam kangkung secara mandiri oleh masyarakat, itu bisa dikembangkan pada setiap rumah dengan strategi preventif," pungkasnya. (Advetorial)