Rupanya AK dan NI masih memiliki bandar besar di atasnya, berinisial SDA yang berada di Medan, Sumatera Utara.
“Jadi, bandarnya ini (bandar utama sda di Medan) dan keduanya ini beraksi sudah sekitar satu bulan belakangan terakhir,” sambungnya.
Disinggung terkait peran masing-masing pelaku, untuk AK yang mengumpulkan rekapan togel, yang kemudian diserahkan kepada NI.
Selain uang tunai dan kertas togel, petugas juga turut mengamankan handphone, kalkulator, papan scanner, spidol, pulpen, staples.
“Pelaku NI ini nanti yang menyetorkan ke bandarnya di Medan. Kalau untuk pembeli dan pelaku ini bertemu secara langsung serta rata-rata pembeli adalah orang yang memang sudah berumur dan orang yang tidak bisa sistem online atau digital,” pungkasnya.
(redaksi)