VONIS.ID - Beredar video di media sosial mengenai pernyataan Ustadz Abu Bakar Ba'asyir, mengenai aksi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar.
Di video singkat berdurasi 1 menit lebih itu berisi ketidaksetujuan Ustadz Abu Bakar Ba'asyir, mengenai aksi bom bunuh diri tersebut.
Pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Islam Al Mukmin Ngruki itu menyampaikan, dirinya mendengar aksi bom bunuh diri di kantor polisi dari siaran televisi.
"Kemarin saya dengar kan di tv, ada katanya 1 orang yang ngebom di kantor polisi dia bunuh diri. Berjuang kok bunuh diri mana ada," kata Abu Bakar, dilansir dari Kompas.com.
Dia pun mengatakan aksi bom bunuh diri merupakan pemahaman Islam yang keliru, seharusnya dakwah dilakukan dengan cara baik.
"Jadi kadang kadang umat Islam ini keliru. Padahal, cara pengamalan Islam itu sunan nabi itu yang harus kalau memang tidak ada, tidak dilahirkan oleh musuh Islam, ya harus aman saja. Cara dakwah dengan baik masalah diterima atau tidak itu kan tergantung dari Allah. Harus sabar memberi keterangan, tapi kok saya dengar ada bom mengebom apa itu maksudnya itu. Ini yang keliru. Cara memahami Islam keliru," sambung dia.
Staf Humas Ponpes Islam Al Mukmin Ngruki Endro Sudarsono membenarkan bahwa dalam video viral tersebut adalah Abu Bakar Ba'asyir.
"Pada intinya membenarkan memang itu Ustadz Abu (Abu Bakar Ba'asyir). Yang kedua, pemahaman Ustadz Abu terkait dengan tidak setuju bom bunuh diri di Bandung memang keyakinannya semacam itu," kata Endro.
Pihaknya tidak mengetahui kapan video tersebut dibuat.
"Saya belum memastikan (kapan video dibuat). Memang ada tamu yang memang Ustadz Iim (putra Abu Bakar Ba'asyir) itu keberatan dengan tamu yang datang terus kemudian awalnya silatirahmi malah memvideo dan meng-upload," ujar dia.
Putih Keluarga, kata Endro, tidak mempermasalahkan ada tamu yang ingin silaturahim dengan Abu Bakar Ba'asyir.
Namun, yang membuat keluarga keberatan jika ada tamu memvideo dan mengunggah pernyataan Abu Bakar ke media sosial tanpa sepengetahuan keluarga.
"Sebenarnya silaturahmi tidak apa-apa. Tapi, kalau ngupload (video) tanpa sepengetahuan keluarga nanti heboh atau viral, atau kontroversi," sambung dia.
(redaksi)