VONIS.ID - Ketua RT diminta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk taat membayar pajak.
Dengan demikian Pendapatan Asli Daerah (PAD) bisa meningkat dan efeknya pendapatan Ketua RT pun bisa ditingkatkan
Demikian diungkapkan Anggota DPRD Samarinda, Laila Fatihah.
“Pemberian reward kepada ketua RT apabila warganya taat pajak akan memberikan motivasi kepada para ketua RT untuk menyuluh warganya dalam pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB),” ujarnya di Samarinda
Ia mengatakan, jika warga Samarinda memiliki kesadaran membayar pajak, maka perolehan PAD akan meningkat dan bermanfaat bagi pembangunan kota.
Oleh karena itu, lingkungan dengan jumlah warga yang kesadaran membayar pajak tinggi mestinya diberikan reward.
Menurutnya, reward bisa berupa penambahan nilai bantuan Probebaya, sehingga tidak seharusnya merata melainkan melihat dari kinerja RT itu sendiri, proporsional termasuk bagaimana mereka aktif dalam menyosialisasikan sehingga kesadaran warga cukup tinggi dalam pembayaran PBB.
“Dari sini berlaku hubungan timbal balik, artinya seberapa besar PBB yang dibayar oleh warga tertentu, maka ada penghargaan yang mestinya diberikan oleh Pemkot Samarinda dalam bentuk peningkatan nilai Probebaya maupun bentuk kompensasi lainnya,” kata Laila.
Dia juga mengapresiasi atas perolehan PAD Kota Samarinda yang saat ini sudah mencapai target yang yang telah ditetapkan.
Sebelumnya target PAD sebesar Rp 600 miliar dan hasil koordinasi legislatif dengan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Samarinda PAD naik menjadi Rp700 miliar.
Laila menambahkan, jika dianalisis berdasarkan potensi retribusi pajak Samarinda dan potensi sumber pendapatan lainnya, sebenarnya target tahun 2023 bisa dinaikkan menjadi Rp 1 triliun.
Hal itu sudah ditelaah Badan Anggaran (Banggar) DPRD Samarinda.
“Sebagai perbandingan, Kota Samarinda sebenarnya bisa mencontoh Kota Bontang yang berhasil dalam menghimpun PAD dari retribusi PBB.
Pemkot Bontang memberikan reward kepada para ketua RT yang warganya aktif membayar pajak dan hal itu bisa diterapkan di Kota Samarinda,” ujar Laila. (*)