Namun guru pesantren yang jadi sasaran pelaku, masih sempat mengelak saat dihantam dengan balok kayu.
Hantaman kayu dari kedua pelaku baru mengenai sasarannya pada adegan ke 20.
Pada adegan ke 22, kedua pelaku semakin membabi-buta menghantamkan kayu balok digengamannya hingga korban tak lagi berdaya.
Setelah korban terkapar tak berdaya, kedua pelaku langsung pergi dan membuang peralatan yang digunakan untuk menghabisi nyawa guru pesantren.
Setelah merasa aman dan kembali mendapatkan ponselnya yang sempat disita korban, pada adegan ke 28 kedua pelaku kembali ke kamar tidurnya seolah tidak terjadi apa-apa.
Dari rekonstruksi tersebut, dijelaskan Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Andika Dharma Sena melalui Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Iptu Teguh Wibowo ada dilakukan penambahan sebanyak 6 adegan dari saat pre rekon yang hanya dilakoni sebanyak 22 adegan.