"Keinginan kita ya itu bisa seperti di Surabaya, di sana kan hampir daerah titik-titik banjir dibuat seperti itu. Sehingga saluran di bawah itu cukup besar dan bisa menampung air skala besar dan langsung ke sungai," jelasnya.
Jasno mengingatkan, pembangunan proyek gorong-gorong di badan jalan seyogyanya harus mengutamakan aspek lingkungan.
Sebab diketahui muara saluran air yang langsung aliran Sungai Karang Mumus (SKM) ini juga membutuhkan perhatian pada bagian hilirnya.
"Jangan sampai air dari SKM malah masuk ke situ lagi. Karena sedimentasi SKM cukup tinggi. Artinya, hilirnya juga harus diperhatikan," terangnya.
Diketahui proyek gorong-gorong di bawah jalan merupakan salah satu upaya Pemkot Samarinda dalam memutus persoalan banjir.
Alokasi anggaran disiapkan lebih kurang Rp8 miliar yang dialokasikan melalui APBD murni 2021 dan ditambah dari APBD Perubahan 2021 Samarinda yang belum lama ini disahkan.