Jumat, 22 November 2024

Razia Simpatisan Lukas Enembe, Polisi Temukan Sajam, Miras dan Panah

Kamis, 22 September 2022 15:44

MASSA - Massa simpatisan Gubernur Papua Lukas Enembe/ Foto: Detik.com

VONIS.ID - Aksi "Save Lukas Enembe" digelar di Papua

Dalam aksi itu, massa simpatisan Gubernur Papua Lukas Enembe dari berbagai daerah memasuki kota Jayapura, Papua.

Beberapa di antaranya kedapatan membawa berbagai benda berbahaya seperti panah hingga bom ikan.

Kapolresta Jayapura Kombes Vicktor Mackbon mengatakan massa simpatisan Lukas Enembe datang dari berbagai wilayah sekitar Jayapura seperti Kabupaten Keerom dan Sentani, Selasa (20/9/2022). Aparat TNI dan polisi yang melakukan tugas pengamanan lantas melakukan razia ke massa simpatisan.

"Jadi kita bisa temukan itu ada sajam, kemudian miras, kemudian juga ada panah ya, ada ketapel, kemudian juga ada kalau kita lihat sejenis bom ikan ya," ujar Kombes Vicktor dikutip dari Detik.com, Kamis (22/9/2022).

Victor mengatakan massa yang masuk ke wilayah Jayapura memang dirazia untuk mengantisipasi potensi kerusuhan. Namun saat razia ada simpatisan yang langsung kabur dan meninggalkan barang bukti senjata tajam.

"Kita kan wilayah berbatasan dengan Kabupaten Keerom sama Kabupaten Sentani. Nah ini yang dari Kabupaten Sentani banyak juga massanya kemudian kita melakukan penyekatan," katanya.

"Begitu kita melakukan razia memang ada yang lari meninggalkan barang bukti tersebut. Itu yang sedang kita dalami," imbuhnya.

2 Ribu Personel Gabungan Diterjunkan 

Vitor Mackbon juga menjelaskan bahwa ada 2.000 personel gabungan TNI dan Polri yang diterjunkan mengawal jalannya unjuk rasa. Oleh sebab itu masyarakat diminta tak perlu khawatir.

"Sebanyak 2.000 personel gabungan TNI-Polri," ujar Victor.

Menurut Victor, massa aksi hendak menjadikan Taman Imbi sebagai lokasi utama unjuk rasa. Namun personel pengamanan ini akan melakukan penyekatan massa aksi.

Vicktor menjelaskan pihaknya awalnya tidak memberikan izin aksi demo. Namun penanggungjawab demo dan koordinator aksi dari Koalisi Rakyat Papua disebut memberikan garansi aksi berlangsung damai.

"Awalnya kami telah melakukan penolakan, namun mengingat penyampaian pendapat di muka umum dilindungi undang-undang dan setelah mendapat kesepakatan bersama dari pihak koordinator maka kami bersedia mengawal aksi tersebut," ujarnya.

(redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal