VONIS.ID - Pemprov Kaltim menargetkan pendapatan asli daerah (PAD) lebih besar dari transfer pusat ke daerah.
Oleh karenanya Pemprov kaltim tengah berusaha menggenjot PAD.
Sebagai mana diketahui PAD Kaltim tahun 2022 ini ditarget Rp6,5 triliun, sementara dana bagi hasil (DBH) dipatok Rp4,2 triliun.
Gubernur Kaltim, Isran Noor mengatakan masih banyak peluang untuk mendongkrak PAD Kaltim.
"Masih banyak peluang kita untuk meningkagkan PAD, pendapatan daerah dan pendapatan bagi hasil migas cukup besar," kata Isran Noor, Selasa (26/4/2022).
Sementara untuk bagi hasil batu bara, Isran menyebut belum ada dari pemerintah pusat. Transfer selama ini dirasakan oleh pemprov dari daba royalti 30 persen.
Sementara untuk pendapatan di batu bara, Isran mengatakan masih terbilang kecil.
"Kerusakan lahan lebih besar dari pendapatan. Memang kalau batu bara hancur. Hancur jalan dipakainya, tapi kembali ke daerah kecil," ungkapnya.