Sabtu, 23 November 2024

Berita Kriminal Hari Ini

Tiga Pria Asal Jember Lakukan Gendam ke Lansia, Modus Cari Korban dengan Iming-iming Bansos

Senin, 4 Juli 2022 19:5

DIAMANKAN POLISI - Tiga pria diduga pelaku gendam yang beraksi di Samarinda/ Foto: VONIS.ID

VONIS.ID - Tiga perantau asal Jember, Jawa Timur (Jatim) harus berhadapan dengan petugas hukum, sebab terbukti melakukan tindak pindana gendam kepada 7 korban lanjut usai (Lansia) di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) pada Senin (4/7/2022).

Ketiga pria itu berinisial SY SS dan MS, yang baru 4 hari merantau di Kota Tepian.

"Ini adalah kasus pencurian disertai pemberatan dengan modus mempengaruhi korban atau serupa gendam," ucap Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli saat menggelar pers rilis.

Lanjut dijelaskan polisi nomor satu di Kota Tepian itu, ketiga pelaku berhasil memperdaya korban dengan modus sebagai petugas bantuan sosial (Bansos) dengan menggunakan mobil sewaan.

Ketiganya pun memiliki peran yang berbeda. Yakni 1 menjadi seorang driver mobil, 1 menawari paket bansos kepada korbannya, dan 1 lainnya yang berperan mengambil barang berharga milik korban.

"Modusnya mereka ini hunting (menggunakan mobil), mencari calon korban. Begitu ketemu (calon korban) mereka langsung menawarkan hadiah berupa bansos, dan korbannya diajak naik ke dalam mobil. Rata-rata korbannya adalah orang-orang yang sudah berumur (lansia)," beber polisi berpangkat melati tiga itu.

Ketika berhasil membujuk korbannya masuk ke dalam mobil, para pelaku kemudian mencecar pertanyaan-pertanyaan untuk mengalihkan perhatian korban.

"Jadi saat ditanya-tanya di dalam mobil, para korban rata-rata tidak lagi sadar, kalau barang berharga mereka sudah berpindah tangan. Setelah mengambil barang-barang berharga, korban langsung diturunkan di pinggir jalan," jelasnya.

4 hari beroperasi, ketiga pria asal Jember itu pun berhasil menggasak uang tunai para korbannya dengan total Rp 3.905.000, plus 1 cincin dan 3 unit ponsel.

"Tidak ada ancaman dari ketiganya kepada para korban," terangnya.

Sementara itu, salah satu pelaku berinisial SS menjelaskan bahwa saat beraksi dirinya bersama dua rekannya lebih dulu berpatroli mencari para calon korban. Setelah bertemu salah satu calon korban, pelaku langsung mendekat dan melontarkan beberapa pertanyaan dengan tujuan agar korbannya mau ikut masuk ke dalam mobil.

"Saya tanya, pernah dapat bantuan (bansos) engga? Kalau belum bapak (korban) ikut saya biar kami bantu prosesnya. Setelah masuk (ke dalam mobil) itu kita tanya-tanyain bergantian. Ngalihkan perhatiannya, terus tangan masuk (ke saku korban mengambil barang berharga)," ucap SS.

Ditanya lebih jauh, apakah SS atau rekannya yang lain menggunakan ilmu gendam. Dirinya pun membantah hal tersebut.

"Engga ada pak. Engga tahu juga kenapa bisa cepet percaya. Kita ngajak ngomong aja. Jadi korban itu enggak perhatikan lagi barangnya," imbuhnya.

Sementara itu pelaku lainnya, yakni MS mengaku baru pertama kali ke Samarinda. Dirinya menyebut nekat merantau dengan harapan mendapat pekerjaan sebagai seorang driver mobil.

"Baru kali ini ke Samarinda. Itu diajak temen pak. Berharapnya dapat kerja sebagai sopir, sekalinya di sini sepi. Jadi bingung, mau balik (mudik) engga ada ongkos," singkat MS.

Kendati sempat berjalan mulus, namun aksi ketiga pelaku gendam itu pun berhasil diungkap pihak kepolisian.

"Ketiga pelaku kami amankan di sebuah penginapan tempat mereka tinggal di kawasan Pasar Pagi," lanjut Kombes Ary Fadli.

Meksi ketiganya sudah resmi berstatus tersangka, namun kasusnya hingga saat ini masih terus didalami pihak kepolisian. Terlebih soal lokasi tempat pelaku beraksi yang disinyalir tak hanya di Samarinda.

"Kita juga masih mengkroscek apakah ketiganya residivis atau tidak, dan dimungkinkan pelaku ini selalu beraksi berpindah-pindah wilayah," pungkasnya.

(redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal