Lanjut AH sapaan karib wali kota, pengerjaan proyek drainase bawah tanah ini akan dilanjutkan pada APBD Murni 2022.
"Nanti akan langsung menghubungkan polder Vorvo menuju Sungai Karang Mumus (SKM) di bawah Jembatan Rui Rahayu," jelasnya.
Secara teknis, Andi Harun menjelaskan, pengerjaan proyek drainase bawah tanah ini akan cukup efektif mengurangi banjir di Samarinda nantinya.
"Ya semoga bisa mengurangi. Tapi kita lihat saja nanti," imbuhnya.
Sebagai informasi, drainase bawah tanah tersebut akan dibangun sekitar 100 meter panjangnya di mulai dari Rumjab menuju polder Vorvo oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda, memiliki kedalaman 1 meter dan 5 meter dengan desain saluran beton.
Pagu anggaran dibagi dibagi dalam APBD-P 2021 dan APBD Murni 2022 dengan total anggaran Rp 6,6 miliar. (*)