Jumat, 17 Mei 2024

Kontribusi PMI Terhadap Devisa Negara Cukup Besar Sekitar Rp100 Miliar

Jumat, 8 Juli 2022 15:41

MENJELASKAN - Kepala Bidang Perlindungan Perempuan Dan Anak Junainah saat mewakili Kepala DKP3A dalam kegiatan Advokasi Pembentukan Bina Keluarga Pekerja Migran Indonesia, di Ballroom Hotel Mercure, Kamis (7/7/2022)/Foto:IST

"Kebanyakan dari mereka suka membolos sekolah, penyalahgunaan obat-obatan, alkohol dan sebagainya," ujarnya.

Menurutnya, sudah banyak penelitian yang menunjukan efek negatif akibat kurangnya peran orang tua yang menjadi PMI. Sehingga persoalan ini perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah dan masyarakat sekitar.

Selain itu terkait pengelolaan remitansi, ini akan berdampak pada kesejahteraan bangsa. Sehingga, isu kerentanan keluarga PMI bukan hanya isu individu namun penting untuk menjadi perhatian bersama.

"Pemerintah pusat maupun daerah harus saling bersinergi guna memastikan bagaimana caranya memberdayakan ekonomi namun juga dapat mengatasi pemenuhan kebutuhan yang layak serta perlindungan bagi anak keluarga PMI," katanya.

Ia menambahkan, ada tiga hal yang menjadi fokus utama pemerintah saat ini. Pertama, melakukan pemberdayaan ekonomi keluarga melalui pengelolaan remitansi sehingga dapat meningkatkan kemandirian ekonomi PMI dan keluarganya.

"Kedua, pemerintah akan meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga. Terakhir, pemerintah harus menjamin pemenuhan hak-hak anak keluarga PMI," tutupnya.

(mu/adv/diskominfo Kaltim)

Halaman 
Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal