Jumat, 22 November 2024

Haloowen Kelam di Seoul

Kronologi Hallowen Kelam di Seoul Korea Selatan, Pengunjung Panik hingga Saling Menginjak

Minggu, 30 Oktober 2022 14:31

KORBAN MENINGGAL DUNIA - Korban meninggal dunia dalam tragedi Hallowen di Seoul Korea Selatan/ Foto: IST

Adapun tanda-tanda seseorang mengalami henti jantung, seperti tiba-tiba pingsan atau tak sadarkan diri. Karenanya, dr Vito menyebut jika seseorang mengalami henti jantung penting untuk segera melakukan resusitasi jantung atau CPR sebagai pertolongan pertama.

Kerumunan Bisa Picu Kematian?

Profesor yang mempelajari tentang kerumunan di University of Suffolk di Inggris mengatakan salah satu faktornya adalah kekurangan oksigen yang menyebabkan pasokan darah mulai berkurang ke otak.

"Dibutuhkan 30 detik sebelum Anda kehilangan kesadaran, dan sekitar enam menit, sebelum mengalami asfiksia kompresif atau restriktif. Itu umumnya penyebab kematian yang dikaitkan - tubuh tidak hancur, tetapi mati lemas," ungkapnya.

Orang yang berada di kerumunan akan mendapat tekanan dari segala sisi sehingga tak bisa bernapas yang menyebabkan sesak napas. Tekanan sering meningkat secara bertahap, dan pada saat mereka menyadari bahwa mereka dalam bahaya, sudah terlambat.

Jika seseorang jatuh ke tanah, tidak akan ada ruang bagi mereka untuk bangun. Tumpukan bisa terjadi, dan itu membuat siapa pun di bawahnya berisiko mengalami sesak napas dan cedera remuk.

Crowd surge dan crowd crush sering terjadi di tempat yang terlalu banyak orang berkerumun di satu tempat. Hal ini dapat terjadi di gerbang yang pintu masuk atau keluarnya terbatas dan jalan-jalan yang terlalu kecil.

(redaksi)

Halaman 
Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal