Namun, kini daya tawar kelompok yang kerap dianggap radikal itu sangat berkurang.
Andrie juga mengatakan kelompok pendukung ISIS di Indonesia tak banyak.
"Tidak strategis lagi karena semakin lemah dan tidak memiliki dukungan konkret di umat Islam," ungkap dia.
Beberapa tahun lalu, banyak orang Indonesia yang pergi ke Timur Tengah karena tawaran ISIS.
Namun, banyak dari mereka pulang dengan kecewa.
Sementara itu, Asia Times melaporkan orang-orang yang pergi ke Timur Tengah menghadapi kenyataan berbeda yakni kebrutalan dalam skala yang tak mereka siapkan.
Sejarah ISIS
ISIS merupakan organisasi pewaris Al-Qaeda di Irak.
Kelompok ini terbentuk pada 2004 oleh Abu Mush'ab Az Zarqawi, dengan nama Al-Qaeda di Irak (AQI), demikian dikutip Wilson Center.
Organisasi ini sempat menghilang saat pasukan AS menginvasi Irak pada 2007 lalu. Kemudian pada 2011, mereka muncul kembali.
Selama beberapa tahun berikutnya, mereka memanfaatkan ketidakstabilan di Irak dan Suriah untuk melakukan serangan dan memperkuat barisan.
Kelompok tersebut berganti nama menjadi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pada 2013.