Pada tahun 2015, pesawat F-35 menghadirkan versi lepas landas pendek dan pendaratan vertikal (VTOL), yaitu F-35B, yang dioperasikan Korps Marinir AS.
Sorotan fokus pada teknologi nozzle putar tiga bagian pada F-35 sangat mirip dengan Yak-141.
AS secara radikal mengubah desain nosel putar Pratt & Whitney 3BSD.
Lokasi kompartemen kipas pengangkat dan boom ekor badan pesawat dipasang relatif terhadap mesin pengangkat pada sudut yang sama seperti pada Yak-141.
Di tengah badan pesawat, F-35B menggunakan skema yang cenderung sederhana dan efektif, menggunakan lift fan “dingin”.
Transmisinya digerakkan dari mesin piston dengan nozzel berputar.
Bedanya, pada pesawat Yak-141, nozzel yang berputar memiliki struktur berlapis-lapis, dengan setiap lapisan terbuat dari jenis paduan khusus.
Vanadium-titanium dan vanadium-chromium membentuk dasarnya.
Sedangkan rotating nozzle F-35 menggunakan keramik tahan panas, sama seperti Space Shuttle.
Sampai Desember 2022, lebih dari 875 unit pesawat F-35 telah diproduksi AS.
Ada tiga modifikasi, pertama versi dasar disebut F-35A dan dianggap paling sederhana.
Ada versi lepas landas pendek F-35C VTOL yang dibuat dari versi F-35B adalah yang paling canggih secara teknis di jajaran F-35.
Program pengembangannya menelan biaya USD55,1 miliar.
(redaksi)