VONIS.ID - Polemik terkait penggunaan lahan di lapangan Vorvo makin memanas antara Pemprov Kaltim dengan Pemkot Samarinda.
Bahkan, mediasi yang digelar antara Pemprov Kaltim dan Pemkot Samarinda tak membuahkan hasil.
Mediasi dipimpin Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kaltim, Fahmi Prima Laksana, Selasa (10/1/2023).
Berjam-jam digelar rapat mediasi, Pemprov Kaltim dan Pemkot Samarinda, belum menemui kata sepakat terkait rencana pembangunan mini soccer di lapangan Vorvo.
Diketahui, Pemkot Samarinda telah lama mengusulkan lahan eks lapangan sepak bola Vorvo menjadi daerah resapan atau tampungan air.
Sementara pihak Pemprov Kaltim, merancang lahan itu menjadi lapangan mini soccer.
"Kesepakatan itu belum, sambil jalan lah," kata Fahmi, ditemui usai mediasi, Selasa (10/1/2023).
Meski belum ada kesepakatan, pihaknya menegaskan akan membangun komunikasi intens bersama pemkot terkait peruntukan pembanguna lapangan Voorvo.
"Kita koordinasikan apakah lapangan itu akan dijadikan seperti apa," jabarnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Samarind, Ananta Fathurrozi, sebagai perwakilan dari Pemkot mengaku akan menindaklanjuti usulan tersebut.
"Kita lihat ke depannya, ini ada tindak lanjut sesuai ketentuan. Sudah ketemu, provinsi sudah memahami, dan kita sudah menyampaikan," ungkapnya.
Pemkot mengusulkan pembangunan polder air lantaran kawasan tersebut berstatus rawan banjir.
"Kawasan itu memang kawasan rawan banjir. Itu untuk status kawasan," jelasnya.
"Lapangan sepak bola dari segi tata ruang masih memungkinkan. Tapi ada pemanfaatan lain juga yang bisa diperhatikan dan ditaati. Ada pertimbangan lainnya," lanjutnya.
(redaksi)