Padahal, lanjut Gulo, jika masyarakat lebih kooperatif maka para pelaku peredaran uang palsu bisa lebih cepat ditangani dan kerugian pun bisa lebih diminimalisir.
Disinggung lebih jauh mengenai dugaan tersangka lainnya, sejauh ini polisi belun menemukan indikasi tersebut. Dan dan dipastikan hingga saat ini jika pelaku hanya bergerak seorang diri.
"Iya pelaku bekerja sendiri aja melakukan aksinya. Kalau motifnya ya lebih kepada tekanan ekonomi karena pelaku lama menganggur," terangnya.
Disingung lebih jauh mengenai lokasi peredaran uang palsu yang dilakuka pria bergelar sarjana komputer asal Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) itu, Gulo memastikan masih diseputar wilayah Kota Tepian.
"Tempat beraksi di Samarinda aja sampai sejauh ini, tapi kami juga masih telusuri lebih lanjut," tutupnya.
Sementara itu, diwartakan sebelumnya tim gabungan Jatanras Polda Kaltim bersama Satreskrim Polresta Samarinda dan Unit Reskrim Polsek Samarinda berhasil mengamankan MT saat hendak melakukan transaksi beli ponsel bekas dikawasan GOR Segeri Samarinda.
Saat diamankan petugas pelaku MT tak lagi bisa mengelak.