"Sebagai perusahaan energi yang berkomitmen terhadap keberlanjutan, MHU terus berupaya menjadikan area pascatambang sebagai aset produktif yang membawa manfaat lingkungan, ekonomi, dan sosial bagi masyarakat," ujar Faiz Firdaus Fauzan.
Perwakilan MHU juga menegaskan jika area pascatambang yang dikelola PT Bramasta dapat diolah menjadi pertanian produktif dengan menanam tanaman pangan endemik dan holtikultura, seperti serai wangi, kelengkeng, jagung, dan pohon pisang sebagai bagian dari agenda pemulihan area, sekaligus mendukung ketahan pangan.
Sementara itu, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Minerba (DESDM) Kaltim, Bambang Arwanto yang diwakili Kepala Bidang Mineral dan Batubara (Minerba) Achmad Prananta menilai, langkah MHU mengelola area pascatambang patut ditiru semua perusahaan tambang di Kaltim.
"Pengelolaan yang baik seperti ini (MHU) patut ditiru oleh perusahan-perusahaan tambang yang lain. Sekarang beberapa perusahaan juga sudah berjalan, tinggal bagaimana mengelola agar lebih bermanfaat lagi bagi masyarakat sekitar," ujar Achmad Prananta.
Berkesempatan mengelilingi kawasan pascatambang milik MHU, Dinas ESDM Kaltim mengaku takjub dengan keseriusan pengelolaan yang dilakukan MHU.
"Kita sempat mengitari kawasan pascatambang, ternyata banyak yang bisa dilakukan. Bukan hanya menaman, ada wilayah yang sedang di proyeksikan jadi agrowisata, ada pertanian, ada juga kawasan peternakan. Terlihat dikelola dengan serius," pungkas Achmad Prananta. (*)