Dari 15 void tersebut, dikatakan 13 di antaranya telah dilakukan reklamasi bentuk lain seperti pemanfaatan sebagai air bahan baku, pengaliran irigasi persawahan, tempat budidaya ikan air tawar hingga menjadikan void sebagai lokasi pariwisata buatan.
"Kita juga sudah melakukan antisipasi banjir dengan membangun tanggul dan pintu air," tegasnya.
Kendati perusahaan telah memberikan kalrifikasinya, namun ratusan massa aksi saat itu tak mempercayainya begitu saja. Sebab pemaparan yang diberi hanya sebatas lisan dan tanpa adanya bukti kongkret semisal dan dan kajian klinis terkait pemanfaatan lubang tambang.
"Pihak BBE mengklaim punya data kongkret. Kita akan lakukan perbandingan nantinya dengan data-data yang dipunya perusahaan. Kita akan kumpulkan data-data dari beberapa universitas dan kajian lapangan. Jika data perusahaan tidak sesuai dengan fakta kita dilapangan, maka kita akan hadir kembali dan membawakan air void untuk diminum perusahaan dengan kata lain sebagai bukti jaminan kalau memang air itu sehat dikonsumsi masyarakat," timpal Ahmad di akhir.
(redaksi)