"Kami berharap, jika ke depan bisa terus dieksplorasi, diangkat dan atas izin Bupati Lamongan, bisa dijadikan museum," ujarnya dilansir dari cnnindonesia.com.
"Itu bagian dari sejarah yang daerah lain tidak punya," tambahnya.
Sementara itu, Letkol Laut (T) Bagus Arianto dari Koarmada II Jatim mengatakan bahwa pihaknya bersedia untuk terlibat dalam kegiatan pencarian kapal tersebut di perairan Lamongan.
Pasalnya, jika benar bangkai kapal itu adalah Van Der Wijck maka harus menjadi ikon dunia yang wajib dijaga.
Ia menganggap karakteristik dari kapal yang ditemukan dalam foto tersebut identik dengan Kapal Van Der Wijck.
"Penempatan tangga ini sesuai fungsi apakah kapal untuk perang atau untuk mengangkut penumpang. Baling-balingnya juga demikian," ucap dia.
Sebagai tambahan informasi, Kapal Van Der Wijck merupakan angkutan laut mewah di era 1921 yang tenggelam pada 1936 di Laut Jawa.
Kapal tersebut diberikan nama demikian karena sesuai dengan nama Gubernur Jenderal Hindia Belanda Carel Herman Aart van der Wijck. (redaksi)