“Motor korban (LH) ini nabrak ke Brigpol W. Kemudian dia (Brigpol W) jatuh senjatanya (pistol) juga. Terus ngetek (menembak) sendiri mengenai korban. Jadi bukan sengaja ditembakan,” terang Subandi.
Senjata api miliki Brigpol W yang disebut meletus dengan sendirinya, lantas memuntahkan proyektil yang menembus dada kiri, hingga ke dada kanan dan juga lengannnya LH. Sehingga korban tewas seketika.
Pasca LH dinyatakan meninggal, pada siang harinya puluhan massa yang diduga merupakan keluarga korban lantas menggeruduk kantor Polres Malinau.
Dengan membawa senjata tajam jenis mandau, puluhan massa itu meminta agar dipertemukan oleh Brigpol W yang membuat LH tewas.
Meski pada siang kemarin suasana di Polres Malinau sempat mencekam, namun keadaan itu berangsur dapat dikendalikan petugas.
Sebab Bupati Malinau, Kapolres Malinau, Wakapolda Kaltara dan Dansat Brimob telah mengunjungi rumah duka dan menjelaskan kasus tersebut masih diproses terus secara profesional.
“Saat ini anggota masih antisipasi (melakukan penjagaan di Polres Nunukan), untuk kondisi sekarang sudah kondusif semua. Kepolisian akan mengusut tuntas kasus ini. Korban ini masih diduga sebagai bandar narkoba, karena masih ada dua orang lagi yang sudah diamankan dan akan dipriksa sebagai saksi kunci,” pungkasnya.
(redaksi)