Dari hasil pemeriksaan itu, ABK laki-laki, berusia 32 tahun, mengalami gejala sesak nafas. Pasien karantina itu lalu dirujuk ke RSUD AWS Samarinda.
"Pasien mengalami gejala sesak nafas dan direkomendasikan untuk mendapat pelayanan kesehatan lebih lanjut di RSUD AWS Samarinda," tegasnya.
Saat ini, masih ada 18 ABK terkonfirmasi positif yang melakukan isolasi mandiri di atas kapal.
Pihaknya akan memastikan agar kapal milik Vietnam itu tidak menyandari di pelabuhan-pelabuhan Samarinda dan sekitarnya. Untuk penjagaan KKP bekerja sama dengan Polsek Kawasan Pelabuhan dan AIRUD di Muara Berau
Setiap harinya, petugas KKP Samarinda, dari Team bording (QIC) melakukan pemantauan kepada seluruh ABK.
Dilakukan penanganan berupa pemantauan suhu dan saturasi oksigen setiap hari.
"Pengiriman obat-obatan dan vitamin untuk ABK. Seluruh Team bording (QIC) dan agen pelayaran dilakukan isolasi mandiri di bawah pengawasan petugas KKP. Kondisi kesehatan dilaporkan setiap hari," pungkasnya. (*)