VONIS.ID - Meskipun Kalimantan Timur (Kaltim) semakin diposisikan sebagai pusat ekonomi baru Indonesia, tantangan besar dalam sektor pelayanan kesehatan tetap membayangi.
Wakil Ketua II DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, mendesak pemerintah daerah untuk segera mengambil langkah konkret guna mengatasi krisis pelayanan kesehatan dasar di provinsi ini, terutama di fasilitas kesehatan primer seperti Puskesmas.
Menurut Ananda, Puskesmas memiliki peran vital sebagai garda terdepan dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat.
Namun, masalah kekurangan tenaga medis di hampir setengah dari total 188 Puskesmas di Kaltim membuat banyak wilayah, terutama yang terpencil, kekurangan akses terhadap perawatan kesehatan yang memadai.
“Puskesmas adalah lini pertama bagi masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan. Jika Puskesmas ini tidak diperkuat, bagaimana mungkin kita bisa mengandalkan sistem kesehatan yang baik?” ujar Ananda dalam pernyataannya.
Dari 188 Puskesmas di Kaltim, sekitar 48 di antaranya mengalami kekurangan tenaga medis yang cukup parah.
Beberapa Puskesmas bahkan kekurangan tenaga medis esensial, seperti dokter, bidan, perawat, ahli farmasi, dan gizi.
Ananda mengungkapkan bahwa kondisi ini semakin memperburuk ketimpangan layanan kesehatan antara daerah perkotaan dan pedesaan.