“Bayangkan, seorang ibu yang hendak melahirkan di pedalaman tanpa bantuan bidan, atau seorang pasien yang membutuhkan penanganan medis segera, tetapi Puskesmas kekurangan dokter. Ini masalah serius yang harus segera diselesaikan,” kata Ananda dengan tegas.
Selain masalah kekurangan tenaga medis, Ananda juga menyoroti persoalan aksesibilitas yang kerap menjadi kendala.
Infrastruktur jalan yang buruk membuat masyarakat di daerah terpencil semakin sulit untuk mengakses Puskesmas dengan tepat waktu.
Oleh karena itu, ia mendesak pemerintah daerah untuk segera memperbaiki infrastruktur dan mempercepat distribusi tenaga medis ke daerah-daerah yang sangat membutuhkan.
“Kita butuh kebijakan yang lebih dari sekedar janji. Insentif untuk tenaga medis, terutama di daerah terpencil, harus layak dan mencakup fasilitas pendukung yang memadai,” ujarnya.
Dalam upaya mempercepat perbaikan ini, Ananda berkomitmen untuk bekerja sama dengan dinas kesehatan dan instansi terkait untuk memastikan solusi yang efektif.
Ia juga menegaskan pentingnya penambahan anggaran untuk sektor kesehatan, guna mendukung kesejahteraan tenaga medis dan penyediaan fasilitas yang memadai bagi masyarakat.
“Pelayanan kesehatan adalah hak dasar setiap warga negara. Di DPRD, kami tidak akan tinggal diam. Ini adalah masalah kemanusiaan yang memerlukan respons cepat dan tepat,” tutup Ananda. (advetorial)