Ia juga menekankan pentingnya pendidikan politik bagi perempuan agar mereka siap menempati posisi-posisi strategis di pemerintahan, seperti sekretaris daerah (Sekda) atau kepala instansi.
“Keterlibatan perempuan dalam posisi-posisi penting di pemerintahan bukan sekadar soal kesetaraan gender, tetapi juga soal kapasitas dan kontribusi nyata mereka untuk kemajuan Kaltim,” tegas Nanda.
Nanda juga menyoroti langkah-langkah DPRD Kaltim untuk membuka ruang lebih luas bagi perempuan agar mereka bisa berperan lebih besar dalam menyusun dan mengawasi kebijakan daerah.
Melalui kebijakan dan program-program yang mendukung, ia berharap perempuan Kaltim dapat semakin siap untuk mengemban tanggung jawab di ranah publik.
“Ini adalah momentum untuk menunjukkan bahwa perempuan tidak hanya mampu menjadi agen perubahan dalam kehidupan pribadi mereka, tetapi juga sebagai motor penggerak dalam pembangunan daerah,” tutup Nanda.
Dengan semangat tersebut, Nanda bertekad untuk menjadikan peran perempuan di politik sebagai kekuatan utama dalam mendorong kemajuan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Kaltim. (advertorial)