Jumat, 19 April 2024

Internasional Terkini

Belanda Minta Maaf atas Perbudakan di Indonesia Hingga Suriname, 'Kejahatan Terhadap Kemanusiaan'

Selasa, 20 Desember 2022 10:16

Monumen Perjuangan Sangasanga, Kutai Kartanegara, Kaltim. Kisah pejuang Kalimantan saat robek bendera Belanda jadi Merah Putih, tengok kengerian pertemuran Sangasanga tahun 1947. (Er Riyadi)

VONIS.ID - Pemerintah Belanda secara terbuka meminta maaf kepada negara-negara yang pernah dijadikan wilayah jajahan.

Hal itu diungkapkan Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, atas keterlibatan negaranya selama kurang lebih 250 tahun melakukan perbudakan, Senin (19/12).

Bahkan, Mark Rutte tak ragu menyebut apa yang dilakukan oleh Belanda adalah kejahatan terhadap kemanusiaan.

Permintaan maaf itu datang hampir 150 tahun setelah berakhirnya perbudakan di koloni-koloni luar Belanda, termasuk Suriname, Curacao, Aruba di Karibia, dan di Indonesia.

"Hari ini atas nama pemerintah Belanda, saya meminta maaf atas tindakan negara Belanda di masa lalu," kata Rutte dalam pidatonya di Den Haag seperti dikutip AFP, melalui CNN Indonesia.

"Kami, yang hidup di sini dan sekarang, hanya bisa mengakui dan mengutuk perbudakan dalam istilah yang paling jelas sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan," katanya.

Terkait hal itu, Belanda telah melakukan perjalanan ke tujuh bekas koloni di Amerika Selatan dan Karibia untuk acara tersebut.

Halaman 
Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal