Faktanya, hanya dua provinsi yang mendapatkan itu, Jambi dan Kaltim," bebernya.
Pria kelahiran Kota Samarinda ini menegaskan memang benar terjadi eksplorasi batu bara di Benua Etam. Namun di sisi lain, pemerintah berusaha untuk tetap menjaga lingkungan.
"Karena, penerima dana kompensasi emisi karbon itu hanya mereka yang bisa memelihara hutan original di atas 50 persen. Maka artinya, Kaltim dan Jambi membuktikan hal itu," jelasnya.
Pencapaian lainnya, Provinsi Kaltim juga termasuk sebagai provinsi pengekspor nomor dua sarang burung walet di Indonesia.
"Bukan soal ekspor yang saya bahas tapi soal lingkungannya. Burung walet itu hanya mau tinggal di hutan original, lalu mengapa Kaltim menjadi pengekspor nomor dua.
Itu artinya, banyak burung walet yang betah tinggal di Kaltim," tegasnya. (MU/ADV/Diskominfo Kaltim)