Selasa, 26 November 2024

Advertorial DPRD Samarinda

Berinvestasi di Kaltim Tidak Menimbulkan Kerugian, Justru Menguntungkan

Senin, 1 Agustus 2022 19:1

Wagub Kaltim Hadi Mulyadi

VONIS.ID, SAMARINDA – Wakil Gubernur Hadi Mulyadi mengatakan bahwa Kalimantan Timur merupakan daerah yang sangat kondusif dibandingkan provinsi lainnya, sehingga berinvestasi di Benua Etam justru akan menguntungkan dan tidak menimbulkan kerugian.

Menurutnya, berinvestasi dan memulai bisnis di Provinsi Kaltim merupakan pilihan yang tepat.

"Karena, di sini itu kondusif, tidak ada gangguan dan hambatan," ucapnya di Ballroom Hotel Bumi Senyiur, Jalan Pangeran Diponegoro, Kota Samarinda, Kamis (28/7/2022).

Hal tersebut terlihat pada awal mula terjadinya pandemi Covid-19 di tahun 2020-2021.

Saat itu, Kaltim melakukan ekspor terbesar kedua dari 34 provinsi yang ada di Indonesia.

"Setelah Jawa Barat, nomor kedua itu Kaltim, ekspor non-migas," sebutnya.

Dengan pencapaian di tengah krisis global yang dialami sebagian provinsi, Kaltim terus berupaya membuktikan untuk tetap bekerja keras membangun perekonomian dan menjadi pengekspor kedua terbesar non-migas se-Indonesia.

Tidak hanya itu, namun ada hal menarik lain yang disampaikan mantan Legislator Karangpaci tersebut.

Ia membeberkan bahwa Kaltim merupakan provinsi yang memiliki 30 izin PKP2B terbesar seluruh Indonesia.

Itu artinya, Provinsi Kaltim berpeluang merusak lingkungan.

Tetapi kenyataannya, Kaltim bisa mendapatkan keduanya sekaligus.

"Ekspor batu bara kita besar tapi lingkungan juga terjaga. Buktinya terlihat di tahun 2021 lalu, Kaltim mendapatkan dana kompensasi emisi karbon.

Faktanya, hanya dua provinsi yang mendapatkan itu, Jambi dan Kaltim," bebernya.

Pria kelahiran Kota Samarinda ini menegaskan memang benar terjadi eksplorasi batu bara di Benua Etam. Namun di sisi lain, pemerintah berusaha untuk tetap menjaga lingkungan.

"Karena, penerima dana kompensasi emisi karbon itu hanya mereka yang bisa memelihara hutan original di atas 50 persen. Maka artinya, Kaltim dan Jambi membuktikan hal itu," jelasnya.

Pencapaian lainnya, Provinsi Kaltim juga termasuk sebagai provinsi pengekspor nomor dua sarang burung walet di Indonesia.

"Bukan soal ekspor yang saya bahas tapi soal lingkungannya. Burung walet itu hanya mau tinggal di hutan original, lalu mengapa Kaltim menjadi pengekspor nomor dua.

Itu artinya, banyak burung walet yang betah tinggal di Kaltim," tegasnya. (MU/ADV/Diskominfo Kaltim)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal