VONIS.ID - Sosialisasi terkait bahaya dan cara pencegahan HIV/Aids perlu digencarkan lagi.
Hal ini diungkapkan Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis.
Diketahui, kasus HIV/Aids di Kaltim meningkat lagi pada 2022.
Sebagai informasi, kasus HIV sempat alami penurunan pada tahun 2020 dan 2021.
Namun, angka HIV AIDS di Kaltim kembali naik di tahun 2022 dengan total ada 77 kasus berdasarkan Data Dinas Kesehatan Kaltim.
Dari data yang ada, sebaran terbanyak didominasi usia 24 hingga 50 tahun.
Kasus didominasi kalangan ibu rumah tangga (IRT).
Terkait naiknya angka HIV- AIDS, Nanda demikian ia disapa, menekankan pemerintah untuk kembali gencar lakukan sosialisasi hingga upaya-upaya pencegahan.
“Pemerintah harus memberikan pendidikan pada masyarakat terkait HIV/AIDS mulai dari cara pencegahan, lalu menghentikan penularannya hingga dampaknya terhadap kesehatan,” ungkapnya beberapa waktu lalu.
Selain itu, pemerintah mesti memberikan pemahaman apabila ada masyarakat yang terjangkit.
Kira-kira mereka harus seperti apa. Menurutnya, mereka yang terjangkit HIV ini harus benar-benar dirangkul agar tidak down dan terus semangat untuk sembuh.
“Mereka harus dirangkul dan didukung untuk bertahan. Sebab mereka punya hak untuk terus beraktivitas. Jadi dirangkul dan diberikan pengobatan, obat-obatan,” ujarnya. (*)