Nidya Listiyono mengatakan, menyikapi hal ini juga tak kalah penting, sebab komunikasi dan koordinasi menurutnya bagian dari menjalankan roda organisasi pemerintahan agar tak mengalami selisih paham, terkhusus nantinya ia akan menelaah bagaimana Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan pola kerja sama yang akan berjalan.
“Ini perlu di petakan juga, apalagi informasi yang saya dapat lahan yang dijadikan pembangunan smelter itu adalah lahan milik Pemprov Kaltim,” ujarnya.
Dengan demikian, ia mendorong agar hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan daerah dapat dibahas bersama.
“Perlu duduk bersama, karena kami pun tidak pernah alergi dengan investasi, tapi setidaknya kita bisa memetakan potensi kedepannya,”pungkasnya.
(advertorial)