VONIS.ID - Program Dana Bertuah disoroti DPRD Samarinda.
Program Dana Bertuah ini diluncurkan Wali Kota Samarinda, Andi Harun untuk membentuk para pelaku usaha UMKM.
Tak tanggung-tanggung, Pemkot Samarinda gelontoran dana Rp 15 miliar untuk 10.000 pelaku usaha.
Akan tetapi, realisasi program unggulan itu masih belum maksimal.
Sebab hingga saat ini serapan dana baru mencapai Rp 2 miliar dari total Rp 15 miliar.
Hal itu diungkap Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Abdul Rofik.
“Sampai hari ini masih Rp 2 miliar,” ujarnya.
Dijelaskan Rofik, sapaan akrabnya, permasalahan utama serapan anggaran belum maksimal dikarenakan para pelaku usaha terkendala perihal pengurusan perizinan, karena hal ini bersifat krusial dalam pemberian pinjaman tanpa anggunan.
Oleh sebab itu, Abdul Rofik hingga saat ini masih mengharapkan agar pemerintah bisa terus mengawasi dan membenahi program unggulan mereka itu.
Tujuannya jelas, agar anggaran yang telah disiapkan bisa diserap masyarakat secara maksimal dan berpeluang meningkatkan kesejahteraan serta pendapatan daerah.
“Tapi jangan sampai hal tersebut nantinya menjadi temuan, karena dana tersebut di awasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan),” sambungnya.
Politisi PKS itu juga menyorot produk yang dihasilkan oleh UMKM.
Sebab mengingat Samarinda sebagai Kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) harus mampu berinovasi dengan standar internasional.
“OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dan TWAP (Tim Wali Kota untuk Akselerasi Pembangunan) harus mampu memberikan inovasi lebih lagi,” pungkasnya. (Adv)