"Saat itu orang tua melihat ada motor tukang antar galon di depan rumahnya. Setelah itu, pelapor mengarahkan kamera CCTV ke arah pintu depan dan memperbesar layar ke bagian pintu. Pelapor melihat ada galon serta sandal milik terlapor," tambahnya.
Melihat kejanggalan itu, orang tua korban semakin merasa curiga. Bahkan untuk memastikan kondisi sang anak, orang tua sempat memanggil anaknya melalui handphone yang tersambung ke CCTV.
Tetapi orang tua korban malah mendengar anaknya menangis. Pada saat itu juga pelaku SP terlihat keluar dari rumah dan memberikan sejumlah uang kepada korban.
Melihat kejadian janggal tersebut, orang tua korban langsung bergegas pulang. Setibanya di rumah, orang tua korban melihat mata sang anak sudah memerah. Saat itu juga korban memberitahu bahwa ia telah dicabuli.
"Orang tua korban sempat menelpon SP untuk datang ke rumahnya. Di situ korban kembali mengakui telah dicabuli oleh SP. Atas kejadian tersebut pelapor merasa keberatan dan melaporkan kejadian tersebut ke polisi," jelasnya.
Setelah dilakukan penyelidikan, identitas SP pun terkuak. SP diketahui berprofesi sebagai pengantar air minum isi ulang dan bermukim di Tarakan Barat, dan merupakan langganan.