Usai hadiri Paripurna masa sidang ke-28, Samsun mengaku baru tahu adanya informasi tersebut.
Ia akui tidak pernah adanya undangan tersebut.
"Aku malah baru tahu kalau ada isu-isu begitu. Pertemuan itu biasa-biasa aja, di DPRD biasa pertemuan pimpinan, rapat-rapat biasa saja. Aku baru tahu kalau ada isu gratifikasi. Kok aku tidak dapat ya," ujarnya.
Menurutnya, pasca diteruskannya pergantian ketua DPRD pasca putusan Mahkamah Partai tidak merusak silaturahmi dirinya dengan Makmur HAPK.
Makmur HAPK, kata Samsun memiliki jiwa negarawan, sehingga atas polemik ini, hubungan silaturahmi dia dengan Makmur HAPK tidak renggang.
"Mudah-mudahan kalian percaya sama saya, kalau saya urusan-urusan begini mohon maaf. Pak Makmur itu orangnya negarawan. Mekanismenya beliau paham," pungkasnya. (*)