Dalam jabatannya itu, ia kemudian mulai dekat dengan Rachmawaty Prilly, yang saat itu menjabat sebagai staf di Dinas Perhubungan.
Iqbal sebenarnya memiliki seorang istri, menjabat lurah di salah satu daerah di Makassar.
Namun, hubungan antara Iqbal dan Prilly sudah kadung diketahui oleh kalangan pekerja di Dishub Makassar.
Hubungan keduanya terus berlanjut hingga Rachmawaty Prilly menjabat sebagai Kasi di Dinas Perhubungan, dan Iqbal yang naik menjadi Kepala Satpol PP Makassar.
Berbagai fasilitas disebut diberikan Iqbal kepada Prilly.
Termasuk tempat tinggal dan juga transportasi.
Celakanya, saat ada hubungan antara Iqbal dan Prilly itu, Najamuddin masuk.
Iqbal merasa marah, karena justru dialah yang memberikan pekerjaan kepada Najamuddin di Dinas Perhubungan Makassar.