VONIS.ID - Ketua umum Relawan Prabowo Mania 08, Immanuel Ebenezer menantang calon presiden dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo untuk mengungkap aktor penculikan tahun 1998.
Hal tersebut disampaikan Ebenezer saat bicara soal tuduhan pada Prabowo Subianto soal penculikan aktivis tahun 98.
Terkait pelanggaran HAM, ia menilai publik sudah tahu narasi ini dikeluarkan hanya ketika Prabowo maju dalam Pilpres.
"Mas Ganjar saya tantang, berani enggak mas Ganjar mengungkit dan menangkap aktor penculikan 98?" ucap Immanuel Ebenezer, dikutip dari Tribunnews.com.
Ebenezer menantang para capres untuk membuat program mengungkap aktor penculikan tahun 1998.
Di sisi lain, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon memberi penjelasan untuk membalas isu yang kerap 'menyerang' Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto setiap menjelang pilpres, yakni mengenai penculikan aktivis pada 1998 silam.
Fadli menegaskan, Prabowo tidak terlibat dalam aksi penculikan para aktivis '98 tersebut.
Dia menyebut jawabannya itu juga sudah sesuai dengan hasil persidangan.
"Itu saya kira sudah diklarifikasi, dan sudah berkali-kali, jadi tidak ada. Semuanya sudah ada proses pengadilan dan sebagainya. Jadi sudah selesai. Iya (tidak menunjukkan keterlibatan Prabowo)," tegas Fadli Zon dikutip dari Kompas.com.
Fadli memaparkan, sebenarnya pada awalnya kejadian itu tidak disebut sebagai penculikan, tetapi penangkapan.
Sebab, ada sejumlah aktivis yang diduga membuat bom di Rusun Tanah Tinggi, Jakarta Pusat.
Bom itu meledak pada 18 Januari 1998.
Tim Mawar pun bergerak menyusun rencana penangkapan terhadap sejumlah aktivis yang diduga terlibat dalam bom yang meledak secara tidak sengaja itu.
Adapun sembilan aktivis ditangkap oleh Tim Mawar terkait bom tersebut.
Namun, sembilan aktivis itu 'dikembalikan'.
Sementara itu, ada 13 aktivis lain yang hingga saat ini tidak diketahui keberadaannya.
Lalu, Fadli juga menegaskan bahwa Prabowo tidak terlibat dalam kerusuhan Mei 1998.
Dia menyatakan tidak terlibatnya Prabowo sudah terang.
Menurutnya, apa yang terjadi tidak seperti yang dituduhkan oleh sejumlah pihak kepada Prabowo.
"Mei '98 itu apa sih yang terjadi? Itu kan penembakan terhadap mahasiswa Trisakti yang sedang demonstrasi secara damai. Kemudian dari penembakan itu, empat orang gugur," ucapnya.
Setelah itu, Presiden kedua RI Soeharto memutuskan untuk mengundurkan diri.
Fadli kembali menekankan bahwa Prabowo juga tidak terlibat dalam kerusuhan Mei 1998.
Dia menilai, Prabowo justru berusaha untuk membantu meredakan kerusuhan saat itu.
Berikut sembilan aktivis yang diculik oleh Tim Mawar, tetapi dikembalikan:
1. Desmond Junaidi Mahesa
2. Haryanto Taslam
3. Pius Lustrilanang
4. Faisol Reza
5. Rahardjo Walujo Djati
6. Nezar Patria
7. Aan Rusdianto
8. Mugianto
9. Andi Arief
(redaksi)