Kegoyahan ekonomi ini adalah bagian dari akibat krisis finansial di kawasan Asia.
Krisis ini membuat kepercayaan masyarakat merosot.
Soeharto sudah dianggap tidak mampu lagi mengatasi krisis berkepanjangan ini.
Reformasi adalah jalan yang dituntut masyarakat.
Mahasiswa pun menuntut Soeharto agar lekas turun dari tampuk kekuasaan.
Namun Soeharto tetap pada pendiriannya.
Protes para mahasiswa pun makin tak terbendung lantaran reformasi tak kunjung terlaksana.
Aksi demonstrasi bermunculan kembali di sejumlah daerah.
Seperti di antaranya, Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Ujungpandang, dan daerah lain.
Kemudian dampak dari peristiwa demonstrasi pun semakin membara.
Apalagi setelah disiram oleh kenaikan harga bensin, yang mana dari harga Rp 700 menjadi Rp 1.200.
Meledaklah peristiwa 12 Mei, yang dikenal dengan 'Tragedi Trisakti'.