Jumat, 22 November 2024

Nasional

Terungkap Data Internasional, 5,3 Juta Ton Biji Nikel Diselundupkan ke China

Kamis, 15 Agustus 2024 9:9

Ilustrasi Bijih Nikel - KPK menemukan adanya dugaan ekspor bijih nikel ke China. (ist)

VONIS.ID - Meskipun pemerintah telah melarang ekspor biji nikel per 1 Januari 2020, namun jutaan biji nikel dari dalam negeri berpindah, alias diekspor ke negara China.

Berdasarkan data International Trade Centre (ITC) tercatat, setidaknya 5,3 juta ton biji nikel diekspor ke negeri tirai bambu. 

Dengan kata lain, terjadi dugaan penyelundupan jutaan ton biji nikel yang diekspor oleh Indonesia ke China.

Hal itu diungkapkan ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri.

“Sumbernya dari mana? dari ITC, enggak perlu kita tanya Bea Cukai China, jadi di Internasional Trade Center (ITC) itu ada datanya. Data tahun 2020 masih mengalir biji nikel China, ini yang formal loh, ada di data formalnya 3,993 juta ton, 4 juta ton lah ya, persisnya 3.993.000 ton. Nah 2021 masih ada 839 ribu ton. Tahun 2022, 1.870.000 ton. Kalau dijumlah 5,3juta (ton),” ucap Faisal Basri.

Faisal mengaku, pihaknya sudah menyerahkan data dugaan penyelundupan jutaan biji nikel yang diekspor China tersebut langsung kepada Komisi Pemberantasan Korupsi hingga Kementerian terkait, dalam hal ini Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marvest) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

Namun begitu, ia menyayangkan Kemenko Marvest justru berkilah atas adanya dugaan penyelundupan jutaan biji nikel ke China

Anak buah Luhut, berkilah bahwa itu bukan penyelundupan, melainkan masa transisi.

“Stafnya deputinya mengatakan belum tentu selundupan boleh jadi ini transisi, kan diumumkan tahun 2020 mungkin ada transisi, waktu diumumkan nikelnya sudah di pelabuhan, gitu-gitu lah. Tapi intinya menyangkal penyelundupan itu,” tuturnya.

Padahal, data yang dimilikinya sama dengan data Kemenko Marvest. Yakni dari Internasional Trade Center (ITC) itu ada bahwa tercatat biji nikel telah diekspor Indonesia oleh ke China.

Meskipun ironis, pada Badan Pusat Statistik (BPS) justru tidak ada sama sekali data ekspor biji nikel Indonesia ke China.

“Datanya sama, data saya dengan data kantor Pak Luhut, sama. Sumbernya dari mana? dari ITC. Pakai data BPS? nol datanya. Nah, tapi kan kita bisa lihat juga import China dari Indonesia, dari Bea Cukai China. Nah di situlah keluar (datanya),” pungkasnya. (*)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal