VONIS.ID - Presiden Joko Widodo/Jokowi dianggap hanya melakukan pencitraan saat mengumumkan pemerintah mengakui adanya 12 pelanggaran HAM berat yang terjadi di masa lalu.
Orang tua korban Peristiwa Semanggi I, Bernardinus Realino Norma Irmawan alias Wawan, Maria Katarina Sumarsih menganggap pernyataan Jokowi sekedar pencitraan.
Sumarsih menduga pernyataan Jokowi itu hanya sekedar syarat Jokowi dalam melunasi janjinya saat berkampanye.
"Ini hanya untuk pencitraan, bahwa saya sudah melunasi janji kampanye," ujar Sumarsih di Aksi Kamisan ke-759, Jakarta, Kamis (12/1/2023), dilansir dari CNN Indonesia.
Sebagaimana diketahui, Jokowi, pada periode pertamanya sebagai presiden, tepatnya pada poin pertama Nawacita memang menjanjikan penyelesaian terhadap kasus-kasus pelanggaran HAM pada masa lalu.
Sumarsih mengaku, ia sempat menaruh harapan besar pada Presiden Jokowi untuk menuntaskan kasus pelanggaran HAM berat.
Salah satunya tragedi Semanggi I yang merenggut nyawa anaknya.