Sabtu, 23 November 2024

Kerusuhan Pecah Pasca Pilpres di Brasil, Demonstran Duduki Istana Presiden, MA dan Gedung Kongres

Selasa, 10 Januari 2023 7:13

RICUH - Kerusuhan terjadi pasca Pilpres di Brasil, ribuan pendukung salah satu paslon menduduki sejumlah bangun penting di Brasil. Foto: IST

VONIS.ID - Istana Kepresidenan kembali berhasil direbut kepolisian Brasil setelah sempat diduduki oleh ribuan demonstran.

Polisi Brasil merebut kembali kendali di Istana Kepresidenan, Kongres, dan Mahkamah Agung yang sempat diduduki demonstran pro-eks presiden Jair Bolsonaro.

Mereka juga menahan 200 pedemo, seperti dilansir dari CNN Indonesia.

Menteri Kehakiman Brasil, Flavio Dino, mengumumkan bahwa kepolisian militer Brasil sudah berhasil mengambil alih kendali di ketiga institusi di Brasilia itu pada Minggu (8/1) malam.

The New York Times melaporkan bahwa dalam keterangan resmi, Dino juga menyatakan aparat membekuk sekitar 200 orang yang terlibat dalam serangan ke istana presiden.

Selain itu, Dino juga membeberkan bahwa pihak berwenang mengidentifikasi sekitar 40 bus yang membawa para demonstran itu ke Brasilia.

Lebih jauh, Dino menegaskan aparat akan memburu para pihak yang membiayai perjalanan para demonstran tersebut.

Sebagaimana dilansir Reuters, para demonstran pendukung Bolsonaro menduduki tiga institusi penting di Brasilia itu untuk memprotes hasil pemilihan umum pada Oktober 2022 lalu.

Dalam pemilu putaran kedua, pesaing Bolsonaro, Luiz Inacio Lula da Silva, menang tipis.

Lula pun dilantik menjadi presiden pada 1 Januari lalu.

Tak terima akan kekalahan tipis itu, para pengunjuk rasa menggelar aksi dengan menyerbu tiga institusi penting di Brasil.

Mereka menduduki ketiga gedung itu dan menghancurkan sejumlah fasilitas di dalamnya.

Sejumlah video yang tersebar di berbagai jejaring sosial menunjukkan para demonstran menjebol pintu dan jendela gedung, kemudian merusak ruangan-ruangan di dalamnya.

Di tengah kekacauan ini, Lula meneken dekrit intervensi federal di Brasilia.

Dekrit ini memberi kekuasaan khusus pada pemerintah untuk memulihkan hukum dan ketertiban di ibu kota.

"Para fanatik fasis melakukan yang tak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah negara ini. Kami akan memburu para vandal tersebut, dan mereka akan dijatuhi hukuman setimpal," ucap Lula, seperti dikutip AFP.

(redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Berita terkait
Beritakriminal