Untuk memuluskan aksinya, setiap hendak menyetubuhi sang buah hati, si ayah bejat kerap menyertakan perkataan bernada ancaman.
“Korban diancam, jika melawan akan dipukul,” tambahnya.
Karena perbuatan sang ayah, korban akhirnya selalu merasa tertekan bila ada dirumah. Hingga ketika beranjak dewasa, korban mulai sering kabur dari rumahnya. Sebab jika bertahan, sang ayah akan kembali melancarkan aksi bejatnya.
Saat sering melarikan diri, sang kakak selalu menjadi orang yang mencari keberadaaan adiknya.
Namun ketika berhasil menemukan sang adik, pelaku kedua justru tak langsung membawanya pulang.
“Saat korban dijemput, pelaku bukannya diantar pulang, si kakak justru membawa korban ke sebuah penginapan lalu mencabulinya,” tambahnya lagi.
Dengan perbuatan bejat sang kakak dan ayah kandungnya, korban perlahan mulai memberanikan diri dan bercerita kesedihan yang selama ini dialaminya. Cerita korban akhirnya dilaporkan ke pihak kepolisian setempat.