Sabtu, 23 November 2024

Berita Nasional Trending

Korupsi Berjamaah dan Sistematis Diduga Terjadi di Bea Cukai, Pegawai Menengah Hingga Pejabat Saling Menutupi

Senin, 27 Maret 2023 17:31

ILUSTRASI - Bea Cukai jadi sorotan akibat dugaan korupsi secara berjamaah yang dilakukan pegawai menangah hingga pejabat. Foto: Kompas.com

VONIS.ID - Korupsi berjamaah diduga dilakukan pegawai maupun pejabat di lingkungan Bea Cukai.

Bea Cukai terus menjadi sorotan, mulai dari gaya hidup mewah hingga yang terbaru pungutan IMEI atas handphone, yang dilakukan secara sistematis.

Parahnya lagi, praktik korupsi berjaah ini diduga melibatkan pegawai Bea Cukai dari tingkat menengah, hingga pejabat Eselon II.

Alasannya sederhana, sama-sama tahu dan saling menutupi demi menjaga nama baik para pihak yang terlibat dan instansi Bea Cukai itu sendiri.

Awal mulanya, aksi ini di unggahan akun Twitter @PartaiSocmed.

Akun tersebut membongkar laporan korupsi bea masuk IMEI atas HP, komputer genggam dan tablet (HKT) yang dibawa dari luar negeri selama periode Januari-Desember 2022.

"Izinkan kami mewakili millenial BC dari KPPBC TMP 8 Kualanamu menyampaikan informasi kepada publik yang selama ini ditutup-tutupi oleh pihak pejabat BC mulai dari eselon 3 (Kepala KPPBC) hingga eselon 2 (Kepala Kantor Wilayah dan Direktur di KP DJBC) terkait isu nasional atas pelanggaran secara terstruktur, sistematis, dan masif oleh direktorat kami selama periode Januari s.d Desember 2022," tulis surat terbuka dari pihak mengatasnamakan Pegawai Milenial Bea Cukai, dilansir dari Liputan6.com.

Sesuai data yang didapat dari unit pengawasan (P2) Bea Cukai Kualanamu, dikatakan terdapat instruksi khusus dari Direktorat P2 Pusat yang menyatakan ada anomali dan kecurangan yang terindikasi adanya kerugian negara.

Dalam hal ini, pejabat Bea Cukai setingkat level menengah (Fungsional PBC Ahli Pertama) menetapkan bea masuk sesuka hatinya atau sesuai pesanan.

"Yang lebih parah lagi pejabat atasannya (eselon IV dan eselon III) melindungi hal tersebut karena lebih mementingkan menjaga nama baik demi predikat WBK-WBBM yang kami dapat daripada mengambil tindakan tegas,".

Surat terbuka itu pun mengaku ulah oknum serupa tersebar secara nasional.

"Berdasarkan info yang kami dapat ternyata hal tersebut tidak hanya terjadi di lingkungan Kantor Wilayah DJBC Sumatera Utara malah ternyata pelanggaran tersebut terjadi secara terstruktur, sistematis, dan masif di seluruh Indonesia karena ternyata sebelumnya eselon II (Direktur di Kantor Pusat DJBC) telah berkordinasi ke daerah untuk mengkondisikan hal tersebut agar tidak melebar kemana-mana cukup ditutupi," tulis surat tersebut.

(redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal