Rombongan tinggal di rumah Sambo di Magelang.
Tidak terlalu besar sehingga semua aktivitas di rumah tersebut mudah terlihat.
"Lalu kemudian tanggal 4 ada kejadian. Dimana Brigadir J atau pada siang hari si Putri tidur di sofa, di ruang tamu, lalu kemudian datang Brigadir J untuk membopong, mengangkat Putri untuk masuk ke dalam kamar," ujarnya.
Melihat kejadian itu, sopir Putri, Kuat Ma'ruf membentak Brigadir J agar tidak melakukan hal itu dan menyentu Putri Sambo.
Akhirnya, Brigadir J mengurungkan niatnya. Kemudian, tanggal 6 Juli, Irjen Ferdy Sambo menyusul ke Magelang untuk merayakan ulang tahun pernikahan di malam harinya.
"Bergabunglah mereka disana, di Magelang," ungkap Suding
"Besok paginya Ferdy Sambo pulang ke Jakarta, balik tanggal 7 pagi, lalu kemudian ada kejadian pada sore hari, jam 17.30, menjelang Magrib, ini sebenarnya pemicu," imbuhnya.
Saat itu, Brigadir J masuk ke dalam kamar Putri di lantai 2, dan saat keluar dari kamar mengendap-ngendap terlihat oleh Kuat Ma'ruf dan ditegur.
"Kenapa masuk ke kamar ibu? Kemudian lari," terang Suding.
Kuat Ma'ruf mendengar suara tangisan Putri dari dalam kamar, dan mengkonfirmasi tentang apa yang terjadi atau dialami Putri.