"Iya awalnya dia mengaku nyeri perut dan kencing darah dan harus dirawat berdasarkan surat keterangan opname dari pihak rumah sakit, dari anjuran dokter itu kita bawa ke rumah sakit untuk opname," terangnya.
Dia menyebut Hanif kabur saat para petugas sedang salat magrib dan melepas borgol yang ada di tangan napi tersebut. Hanif lalu berhasil kabur melalui jendela kamar rumah sakit.
"Saat itu napi tersebut kabur ketika petugas melaksanakan salat Maghrib dengan melepas borgol di tangannya kemudian kabur melalui jendela kamar rumah sakit," bebernya.
Dirham menambahkan aksi pelarian Hanif bukan lah satu-satunya. Dia mengatakan Hanif sempat kabur sebanyak dua kali namun berhasil ditangkap saat masih menjadi tahanan Kantor Imigrasi Nunukan.
"Iya sebelumnya sempat kabur dua kali juga saat ditahan di kantor imigrasi, dengan kasus ini berarti sudah tiga kali kabur," pungkasnya. (tim redaksi)