VONIS.ID - Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan melalui Fuel Terminal (FT) Samarinda menggelar kegiatan simulasi keadaan darurat bagi warga yang berada di sekitar Depo Cendana.
Hal itu ditujukan untuk mengantisipasi tragedi Plumpang, Jakarta yang menyebabkan 19 korban jiwa dan membuat ratusan warga harus mengungsi.
Agar kejadian serupa tak terjadi di kawasan Depo Cendana Samarinda, maka dibuatkanlah kegiatan simulasi tersebut.
Kegiatan itu melibatkan para ketua RT setempat, sejumlah relawan pemadam kebakaran, masyarakat dan aparat berwajib.
“Adapun tujuan (lain) dari kegiatan ini sebagai bentuk sinergi dalam menciptakan kesadaran masyarakat tentang keamanan dan keselamatan bersama baik pihak internal dan eksternal perusahaan serta memberikan pengetahuan dan pengenalan Early Warning System (EWS) serta mekanisme evakuasi masyarakat yang harus dilakukan jika terjadi keadaan darurat,” ucap Erik Imam Kasmianto selaku FT Manager Samarinda, Jumat (2/6/2023).
Lajut dijelaskannya, kegiatan simulasi dilaksanakan pihak Pertamina setelah lebih dulu dilakukan sosialisasi dan diskusi kepada warga sekitar.
“Kami sudah melakukan sosialisasi untuk memberikan informasi terkait kegiatan simulasi evakuasi masyarakat yang akan dilaksanakan termasuk mekanisme pelaksanaannya,” tambahnya.
Tim HSSE dari FT Samarinda sebelumnya telah memaparkan rangkaian skenario simulasi yang dimulai dari bunyi sirine di FT Samarinda yang seolah-olah mengidentifikasikan sedang terjadi kedaan darurat.
Kemudian masyarakat sekitar merespon sirine dengan berlari melalui jalur evakuasi yang telah disediakan menuju ke titik kumpul aman atau Muster Point yang berada di SDN 007 Sungai Kunjang yang memiliki radius sekitar 200 meter dari dinding luar FT Samarinda.
Turut menambahkan, Junior Supervisor Health, Safety, Security, dan Environment (Jr. Spv. HSSE) Ahmad Fauzi menyebut kalau kegiatan simulasi yang dilaksanakan telah berjalan dengan baik.
Sedikitnya 200 warga dari kawasan RT 17 terlibat pada kegiatan tersebut. Bahkan warga pun turut merespon baik kegiatan tersebut.
“Simulasi ini juga merupakan salah satu cara untuk menyiapkan semua komponen yang terlibat maupun terdampak dari kegiatan operasional Pertamina untuk bersama saling menjaga, selalu waspada dan mampu merespon bahkan menanggapi kondisi darurat secara cepat dan tepat, khususnya bagi masyarakat sekitar FT Samarinda,” jelas Ahmad Fauzi.
Sementara itu, Abdul Rohim selaku Ketua RT 40 menyampaikan kegiatan yang digelar Pertamina itu sangat penting untuk dilaksanakan, mengingat lokasi FT Samarinda yang memang sangat dekat dengan pemukiman masyarakat.
“Kami berterima kasih kepada Pertamina yang telah mengadakan kegiatan simulasi ini sehingga kami mengetahui apa yang harus dilakukan jika terjadi keadaan darurat. Apresiasi juga kami sampaikan kepada Pertamina yang terlah memfasilitasi terkait tanggap bencana di lingkungan kami, mulai dari kegiatan sosialisasi, pelatihan, bantuan peralatan untuk relawan bencana serta pemasangan 2 titik hydrant,” ucap Rohim.
Diharapkan melalui kegiatan simulasi evakuasi tersebut, masyarakat memiliki kesadaran dan kemampuan untuk memitigasi dan merespon dengan tepat dan cepat jika terjadi kedaan darurat.
Terakhir, Area Manager Communication, Relations & CSR Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra, dalam keterangan resminya menyampaikan bahwa tujuan dilakukan simulasi evakuasi saat keadaan darurat bagi masyarakat ini adalah untuk melatih pemahaman baik petugas yang ada di FT Samarinda maupun masyarakat sekitar saat melakukan evakuasi terhadap kondisi keadaan darurat yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
“Latihan simulasi evakuasi ini adalah salah satu cara untuk menguji kesiapan dan komunikasi dengan pihak pemerintah dan masyarakat sekitar dalam menghadapi kondisi keadaan darurat,” tutup Arya.
(redaksi)