VONIS.ID - Berawal dari cekcok, seorang suami di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) harus tewas di tangan istrinya sendiri setelah kepalanya bertubi-tubi dihantam menggunakan balok kayu pada Kamis (29/12/2022), sekira pukul 05.15 Wita.
Informasi dihimpun kejadian itu melibatkan pasangan bernama SA dan NA yang nekat membunuh suaminya di kediaman mereka di Jalan Ekonomi, Kelurahan Loa Buah, Kecamatan Sungai Kunjang.
Sebelum SA membunuh suaminya, sekira pukul 02.00 Wita dini hari tadi keduanya sempat terlibat cekcok mulut karena sang istri diduga memiliki pria idaman lain.
“Kejadian berawal dari keributan antara suami istri, antara pelaku SA dan korban. Sekitar pukul 02.00 (dini hari), si suami membangunkan istrinya, kemudian marah-marah (diduga ada pria lain dalam rumah tangga mereka) dan mengancam akan membunuh istrinya,” ucap Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli saat merilis kasus tersebut, pada Kamis (29/12/2022) sore tadi di halaman Polsek Sungai Kunjang.
Lanjut dijelaskannya, amarah korban kala itu berhasil diredam sehingga keributan pasangan suami istri itu tidak berlanjut.
“Kemudian pada subuhnya, sekitar pukul 05.15, karena dugaan masih ada perasaan sakit hati sehingga terjadi pemukulan dari pelaku kepada korban dengan menggunakan kayu,” jelas polisi nomor satu di Samarinda itu.
Pelaku yang kala itu diduga menyimpan dendam usai cekcok dengan suami, lantas nekat mengambil kayu balok dan menghantamkannya ke kepala korban hingga lebih dari 10 kali dan menyebabkan korban meninggal dunia.
“Dari pemeriksaan sementara, pukulan pelaku lebih dari 10 kali. Pastinya kita tunggu hasil autopsi untuk merinci kejadian,” tambahnya.
Pasca menghabisi suaminya, pelaku diketahui langsung menelpon anaknya dan pada pagi harinya menyambangi rumah Ketua RT setempat serta menceritakan semua perbuatannya.
“Setelah itu, anggota langsung turun mendatangi lokasi kejadian dan mengamankan pelaku. Sekarang kita masih terus melakukan proses pemeriksaan untuk melihat jelas kejadian dan motif (pembunuhan) sebenarnya,” pungkasnya.
(redaksi)