Jumat, 22 November 2024

Tolak Kenaikan Harga BBM, Aliansi Masyarakat Kaltim Menggugat Gelar Unjuk Rasa di Bawah Flyover Samarinda

Kamis, 1 September 2022 17:56

AKSI MASSA - Suasana aksi puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Kaltim Menggugat dipersimpangan jalan kawasan Air Hitam, Kamis (1/9/2022). (VONIS.ID)

VONIS.ID - Rencana pemerintah pusat yang hendak menaikan harga jual bahan bakar minyak (BBM) dalam waktu dekat, langsung mendapat tentangan dari Aliansi Masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) Menggugat.

Aliansi masyarakat yang terdiri dari puluhan mahasiswa dari berbagai universitas di Samarinda itu menyuarakan penolakan mereka dengan menggelar aksi unjuk rasa di bawah flyover persimpangan Jalan Juanda-Kadrie Oening-AW Syahranie-Letjend Suprapto, Kamis (1/9/2022).

Dalam narasi menolak kenaikan harga BBM, Aliansi Masyarakat Kaltim Menggugat menilai belakangan, pemerintah pusat kerap membuat kebijakan yang tidak bertujuan terhadap kesejahteraan rakyat. 

"Kita menolak kenaikan. Karena BBM dan tarif dasar listrik adalah hal paling fundamental dalam ekonomi dan kehidupan bermasyarakat," seru Andi Irwansyah Jayadi, Humas Aksi Aliansi Masyarakat Kaltim Menggugat. 

Aksi unjuk rasa yang terus berjalan hingga sore tadi juga memuat tiga poin tuntutan. Pertama menolak rencana pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi. Kedua, meminta pemerintah mencabut kebijakan kenaikan tarif dasae listri. Ketiga, mendesak pemerintah memberantas mafia sektor migas dan pertambangan dengan melakukan penegakan hukum dari hulu ke hilir. 

"Maka dari itu kami dari masyarakat kaltim menggugat meminta pemerintah untuk memperhatikan aspirasi masyarakat kaltim. 

Ini adalah warning dari kami," tegasnya.

Meski memberikan tiga poin tuntutan, massa aksi rupanya juga memberikan lima poin solusi untuk pemerintah dalam menjalankan kebijakan yang berpihak pada kesejahteraan kemasyarakatan. 

Berikut poin solusinya. Pertama, memperbaiki dan memperkuat data kondisi ekonomi rakyat sehingga penyaluran BBM bersubsidi dapat terlaksana tetap sasaran. 

Kedua, membatasi penerima manfaat BBM bersubsidi untuk jenis kendaraan tertentu, seperti kendaraan roda dua, angkutan umum, dan angkutan logistik. 

Ketiga, mengalokasikan pendapatan besar dari kenaikan harga komoditas sumber daya alam, seperti batu bara dan sawit untuk mensubsidi BBM dan listrik. 

Kelima, mendorong percepatan transisi energi dari fosil ke energi terbarukan sebagai langkah solusi ketahanan energi jangka panjang.

"Sekali lagi perlu diingat, ini adalah warning apabila BBM dinaikkan kami akan kembali beraksi dengan jumlah yang lebih besar. Kami akan terus melakukan konsolidasi secara masif di wilayah kaltim," pungkasnya. 

Hingga berita ini diturunkan puluhan massa aksi masih terus melakukan orasi dengan membentangkan sepanduk penolakan, hingga membakar ban dan menyanyikan narasi perjuangan rakyat. 

Sementara itu, puluhan petugas TNI-Polri terlihat sibuk melakukan pengamanan aksi dan mengatur kelancaran arus lalu lintas yang berada di persimpangan jalan kawasan Air Hitam. 

(redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal