VONIS.ID - Salah satu terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Kuat Ma'ruf, menjadi sorotan pada sidang yang digelar Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (5/12/2022).
Kuat Ma'ruf lantas ramai jadi bahan perbincangan karena memberikan salam cinta ala Korea, sebelum persidangan dimulai.
Awalnya, tiga terdakwa masuk ke dalam persidangan.
Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E masuk terlebih dahulu.
Richard sempat menyapa para jaksa dan kuasa hukum para terdakwa.
Setelah Richard, Bripka Ricky Rizal Wibowo alias Bripka RR, masuk ke dalam ruang persidangan.
Ricky juga sempat memberikan salam kepada jaksa dan kuasa hukum para terdakwa.
Setelahnya, Kuat Ma'ruf masuk.
Kuat masuk sambil memberikan salam ke jaksa dan kuasa hukum.
Setelah itu dia langsung duduk di kursi yang disediakan di depan meja hakim.
Salah satu kuasa hukum Kuat terlihat memberikan kode agar kliennya itu berdiri.
Setelahnya, Kuat berdiri dan memberikan tanda hati ala Korea dengan jarinya.
Dia juga sempat tersenyum, seperti dilansir dari Medcom.
Sebelumnya, Brigadir J, Rosti Simanjuntak, tak mau menerima permintaan maaf terdakwa kasus pembunuhan anaknya, Kuat Ma'ruf.
Menurut dia, Kuat sama bersalahnya dengan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Hal itu disampaikan Rosti saat menjadi saksi dalam sidang Kuat dan Bripka Ricky Rizal Wibowo.
Rosti bahkan sempat emosi saat menanggapi pernyataan maaf penunggu rumah Ferdy Sambo di Magelang itu.
"Di dalam kasus ini, Kuat Maruf, skenario yang sangat hebat, sangat luar biasa. Kalian mengetahui semua, bahkan menginginkan daripada kematian anakku. Jadi kamu sama atasanmu FS dan Putri sama-sama luar biasa skenarionya," kata Rosti dengan nada meninggi di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (2/11/2022).
Rosti menilai permintaan maaf dari Kuat Ma'ruf dan juga terdakwa lain kepada pihak keluarga sangat telat.
Hal itu dikarenakan kesadaran untuk meminta maaf sebagai seorang manusia yang mempunyai hati nurani baru dilakukan pada saat persidangan tengah berlangsung.
"Di sini bilang minta maaf, sesudah anakku hampir 5 bulan tewas di tangan kalian semua. Sungguh luar biasa kalian sebagai manusia, yang memiliki hati nurani. Kita sama-sama ciptaan tuhan kok, tapi baru sekarang ada kesadaran kamu meminta maaf kepada ibu," kata Rosti seraya menangis.
Rosti mengungkapkan bahwa Kuat dan Bripka Ricky Rizal Wibowo tentu mengetahui skenario kejahatan yang dirancang Ferdy Sambo.
Hanya saja, kedua orang tersebut dinilai menutup-nutupi dan enggan menyampaikan kebenaran yang sesungguhnya.
"Jadi tolong jujur, kamu sudah mengatakan maaf tadi. Maaf tidak hanya ada di bibir. Ya. Maaf itu mohon pengampunan kepada tuhan," ucap Rosti.
(redaksi)