"Kita juga ingin membuat para peternak semangat. Artinya bukan saja dari sisi keuntungan tapi menggembirakan mereka, karena anak Indonesia juga bisa," bebernya.
Di tempat yang sama, Moko Prasetyo yang merupakan Peternak Sapi Desa Muang Lempake menjelaskan bahwa Simental merupakan sapi import asal luar negeri. Hanya saja, sudah banyak dikembangkan di Indonesia tak terkecuali Kaltim.
Ditanya terkait perawatan untuk Simental ini, Moko menegaskan bahwa perawatannya sama saja seperti sapi lainnya. Bedanya itu hanya di jumlah pakan yang lebih banyak, karena semakin besar sapi maka makin besar juga kebutuhannya.
"Tidak pilih-pilih makanan sama seperti sapi lainnya, cuma porsi makannya itu besar sekali. Asupan gizi juga rutin kita berikan, pakannya jangan hanya dikasih rumput karena tidak maksimal. Jadi harus ada suplai pakan tambahan baik berupa konsentrat atau alternatif lain," paparnya.
"Simental ini jenis sapi yang memang mengutamakan kebersihan, itu bedanya dari sapi lain. Lalu karena cuaca disini tiba-tiba hujan panas, jadi kita siasati kalau panas itu mandinya dua hari sekali. Kita juga melakukan pemeriksaan rutin satu minggu sekali oleh petugas kesehatan di Samarinda," sambungnya.
(mu/adv/diskominfokaltim)