Sabtu, 23 November 2024

OTT KPK

Profil Rahmat Effendi dan Deretan Kontroversi Wali Kota Bekasi Sebelum Terjaring OTT KPK

Kamis, 6 Januari 2022 16:52

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi terjaring OTT KPK, Rabu (5/1/2022). (SINDOPhoto/Sutikno)

Padahal, kerumunan masih dilarang dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Kabupaten Bogor di tengah pandemi Covid-19.

Satgas Covid-19 Kecamatan Cisarua membubarkan acara perayaan ulang tahun Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.

Acara tersebut dibubarkan, karena dinilai telah meresahkan masyarakat sekitar.

Camat Cisarua Deni Humaedi membenarkan kejadian ini.

"Acara itu (ulang tahun) di vila Beliau (Rahmat Effendi), ada organ tunggal di situ dan pasti suaranya terdengar keluar. Akhirnya mengganggu kenyamanan dan langsung kita tindak," kata Deni.

Menurut Deni, anggota Satgas Covid-19 menerima laporan dari masyarakat sekitar terkait keramaian di sebuah vila Kampung Baru Sireum, Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Atas laporan itu, pemilik vila yang tak lain adalah Rahmat Effendi itu langsung diminta membubarkan diri oleh tim Satgas Covid-19 Kecamatan Cisarua.

Anggaran Besar Karangan Bunga Pemkot Bekasi

Sebelum terjaring OTT KPK, Rahmat Effendi sempat menghebohkan soal anggaran karangan bunga di APBD Kota Bekasi senilai Rp 1,1 miliar.

Anggaran karangan bunga Pemkot Bekasi itu terus meningkat dari tahun ke tahun.

Dilansir dari situs pengadaan barang dan jasa Pemkot Bekasi, pagu anggaran untuk pengadaan karangan bunga tahun 2022 sebesar Rp 1.139.790.000.

Adapun Harga perkiraan sementara (HPS) Rp 1.138.229.761.

Sementara pemenangannya menawarkan Rp Rp 1.082.125.500.

Anggaran pengadaan ini terus mengalami kenaikan setiap tahun.

Dimana tahun 2020 lalu menghabiskan Rp 964 juta, tahun berikutnya Rp 993,3 juta.

Rahmat Effendi mengatakan, pengadaan karangan bunga sebagai bentuk perwakilan kepala daerah jika mendapatkan undangan dari masyarakat. Sebab tidak semua undangan dapat dihadiri seorang pemimpin daerah.

"Untuk ucapan duka, ucapan bahagia perkawinan maupun khitanan atau peresmian," ujar Rahmat Effendi di Bekasi, Selasa, (4/1/2022).

Rahmat menuturkan, dalam sehari kepala daerah bisa mendapatkan puluhan undangan dari masyarakat.

Tak semua acara dapat dipenuhi. Sebagai perwakilan, kata dia, yaitu mengirimkan karangan bunga kepada pemilik hajat.

"Untuk menjalin hubungan antara kepala daerah dan masyakarat, dikirim itu senangnya sudah luar biasa.

Jangan dilihat dari nilainya, tapi lihat perhatiannya," ucap Rahmat Effendi.

(*)

Halaman 
Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Berita terkait
Beritakriminal